Akhirnya nulis lagi tentang serunya perjalanan di Raja Ampat akhir
bulan lalu. Iya latepost banget, kalau lagi asyik liat-lihat foto malah
jadi gagal move on dan bingung mau upload yang mana dan cerita mulai
dari mana, Jadi, ini saya coba saya bercerita perjalanan mulai hari
pertama ya, cekidot
 |
tim BGES persiapan berlayar ke resort |
Hari Pertama- Welcome Raja Ampat
Perjalanan dimulai sejak pukul 23:30 WIB menuju meeting point yaitu dikantor kediri. Dengan menyewa bus
Sabiya Holiday,
kami berangkat menuju bandara Juanda. Iya, bus langganan, karena punya
pak suami dan merajuk minta diskon, selalu begini wakaka. Terima kasih
banyak S
abiya Holiday, semoga berkah, aamiin.
 |
in frame: Sabiya Holiday hehehehe, pesan sponsor dulu |
Pukul 00:20 WIB rombongan
berangkat menuju Terminal 1 Juanda setelah drama menghubungi 1 personil
yaitu mas Eko yang saat ditelpon selalu RNA (Ringing Not Answer). Bus
dengan kapasitas 33seat + 1 ini terasa nyaman dan longgar untuk kami
ber-17 hihihi, tak lupa diiringi lagu dangdut favorit mbak Nayli Zulfa
yang duduk nya selalu paling depan.
Perjalanan Surabaya-Sorong (Udara)
Pukul 03:20 WIB kami sampai di
bandara Juanda untuk check in (sebelumnya sudah via web sih),
memasukkan bagasi dan bersiap untuk penerbangan selama 3 jam, direct
flight dari Surabaya menuju Sorong Papua. Kami memilih
direct flight menggunakan Batik Air, tiket pesawat kami dapatkan seharga Rp2,4jutaan untuk
roundtrip ticket.
Pengalaman
didalam pesawat ini B aja, agak kecewa karena fasilitas in-flight
entertainment tidak ada. Alhasil sepanjang jalan diisi dengan tidur,
bangun makan saat pramugari lewat membawa makanan kemudian tidur lagi.
Menu makanan di Batik Air ini juga B aja.
3 jam 15 menit berlalu, lumayan kerasa lama, berangkat pukul 05:00 WIB, kami mendaratkan kaki di Papua,
unbelieveable banget sih saya bisa sampai sini, ini pada pukul 10:15 WIT. Oke, zona waktu sudah berubah ya.
 |
Pemandangan pagi hari selama diatas langit dari Surabaya menuju Sorong Papua |
Setiba
di Bandara Dominique Edward Osok Sorong Papua, kami dijemput oleh tour
guide kami yang macho abis, kak Tirta dari Tripooke, kemudian menuju
pelabuhan perikanan Sorong. Dengan menggunakan
transportasi laut speedboat
kami berlayar selama 2 jam menuju Pulau Waigeo. Kalau tidak terbayang
itu dimana, kira-kira begini, Sorong itu letaknya di kepala burung Pulau
Papua. Nah pulau Waigeo terletak sebelah barat laut dari kepala burung
ini. Pulau Waigeo adalah salah satu dari King Four atau salah satu dari
Raja-Raja (Pulau besar) yang ada di Raja Ampat selain Pulau Misool,
Batanta dan Salawati. Selama disini alat satu-satunya transportasi yang
kami gunakan adalah speedboat, tidak ada pilihan lain. Konsekuensinya
cost perjalanan akan sedikit lebih mahal dibanding wisata yang dapat dijangkau oleh jalur darat.
Baca juga review tentang resort ini: Kamar dengan Sea View di Waiwo Dive Resort Raja Ampat Bikin Betah
Tiba di Waiwo Dive Resort
Sekitar pukul 13:00 WIT kami makan
siang dan check-in disini sebelum melanjutkan perjalanan untuk
snorkeling di Friwen Wall. Detail review tentang resort ini akan saya
tulis di postingan
ini.
Sebagai bocoran di report inilah pak presiden kita saat ini sempat menginap, sumber dari
detikcom.
Snorkeling di Friwen Wall
Menempuh
jarak kurang dari 1 jam dari Waiwo Dive Resort menuju lokasi ini
ternyata tidak membuat perut saya aman. Mabuk laut melanda sampai harus
mengeluarkan seluruh makan siang yang tadi sempat dimakan, Ya Allah
rasanya ga enak, yang pernah muntah karena mabuk pasti bisa membayangkan
*eh. Alhamdulillah ini menjadi mabuk laut pertama dan terakhir
sepanjang perjalanan ini. Mabuk laut tak usah diratapi, melihat
rombongan terjun snorkeling apalah saya yang tergoda, and,, let's snorkel. Kemudian saya menjadi super excited karena
nyata melihat nemo dan bapaknya nemo berada dirumah nemo dan rombongan
ikan-ikan warna-warni yang lain, ada biru electric, hijau stabilo,
orange stabilo dan banyak yang lain, masyaAllah, masyaAllah Seketika rasa tidak enak akibat mabuk darat lenyap hehehe.
Sedikit tips saat snorkeling untuk bermata sensitif seperti saya adalah bring your own swimming goggles. Karena saya sudah pengalaman beberapa kali snorkeling dilaut, kacamata atau snorkeling mask-nya selalu tidak kedap air, jadi bocor gitu. Saat air masuk, sangat mengganggu aktifitas snorkeling bagi saya yang bermata sensitif, pedes-an gitu lah matanya, ga kuat melek di air, bahkan di air biasa. Jadilah bawa kacamata renang punya saya sendiri, tinggal pinjam selang nafas-nya, kalau tidak begini pasti banyakan merem dari pada meleknya saat snorkeling wahaha.
Karena sudah agak gelap perjalan hari pertama berakhir disini sebelum kembali ke resort. Keseruan hari kedua yang merupakan klimaks dari trip ke Raja Ampat saya tuliskan disini.
 |
girang amat yang abis mabuk laut ya wahaha |
 |
Happy banget klo bisa snorkeling dengan nyaman, kacamatanya ^^ |
 |
ibu-ibu senior kami, bu Erna dan bu Yayuk |
 |
tim BGES at Friwen Wall Raja Ampat |
 |
pak Badar, Rindi dan mbak Naili |
 |
(drone view) FriwenWall |
 |
tim BGES at FriwenWall |
No comments:
Post a Comment
Silahkan meninggalkan komentar dengan menyertakan nama jelas atau link agar kita bisa saling silaturahim. Komentar tanpa nama alias anonymous tidak akan ditayangkan diblog ini.
Terima kasih telah berkunjung